Erland menunduk lesu sambil meremas rambutnya sendiri.Demi apa pun dia tidak pernah berniat melakukan hal seperti ini pada seorang gadis. Ratusan kali, atau mungkin ribuan kali dia, entah berapa banyak dia melakukan dengan wanita-wanita diluar sana, tapi tidak pernah sekali pun dia menyakiti.Mereka melakukannya atas dasar suka sama suka. Kesenangan semalam. Dan, yang pasti, Erland tidak pernah melakukan 'kesenangan itu' bersama gadis baik-baik.Erland meraup wajahnya dengan kedua tangan, lalu menghela napas.Tidak. Serusak-rusak hidupnya, dia tidak akan pernah menghancurkan hidup gadis baik-baik. Terlebih gadis itu adalah Lourdes, yang sudah tidak punya siapa-siapa.Secara impulsif, Erland merogoh ponsel dan menelepon Maureen."Erland, aku menunggu...-""Maureen, dengarkan aku," potong Erland, nada suaranya serius."Oh, eh. Oke. Ada apa?" tanya Maureen gugup. Dari cara bicaranya terdengar khawatir."Maaf, aku tidak pulang semalam. Aku baik-baik saja. Tapi ada masalah besar yang haru
Last Updated : 2025-10-08 Read more