“Bos, telepon dari kantor.”Hendra yang sedang mengemudi, menyodorkan ponsel dengan tangan kirinya.Tyo mendesah. Tangannya masih memeluk Gladys. Wanita itu sudah tenang, tapi tubuhnya lemas dan masih bersandar di dadanya.“Abaikan saja,” ujarnya tegas. Ia tak ingin merusak momen. Tapi yang terjadi setelahnya, Gladys justru menarik diri. Ia mengangkat kepala, menggeser tubuhnya, dan kembali menyandar di kaca jendela paling jauh dari Tyo.Hendra kembali menyodorkan ponsel yang terus berdering. Tyo terpaksa mengangkatnya.“Ya,” jawabnya singkat dan dingin seperti biasa.“Pak Brama, bos besar ada di sini.” Suara Teddy di seberang telepon terdengar ragu dan pelan.“Ada apa?” tanya Tyo lagi dengan ekspresi yang sama.“Pak Billy marah besar melihat billboard dan foto pernikahan Bapak.”Tyo memejamkan matanya.“Meminta orang untuk menurunkannya.” Teddy melanjutkan.“Tolong katakan, jangan campuri urusan kantorku. Aku akan segera menemuinya.”“Tapi, Pak ….”“Tidak ada tapi. Katakan jam makan
Last Updated : 2025-07-15 Read more