"Sayang ...." Napas Reyvan berat tersengal. Namun, mata tegangnya pelan meredup. Wajah paniknya langsung pudar. Di hadapannya, Amber sedang duduk santai di single sofa, mengenakan piyama lembut berwarna krem. Satu kaki terlipat di atas kursi. Di depannya ada laptop terbuka menampilkan drama Oppa kesayangan. Di meja kecil di sampingnya, ada sepiring buah dan minuman.Reyvan terpaku beberapa detik, antara mau tertawa atau marah. Lalu, dia mengusap wajahnya.Dia baru saja menerobos jalanan dengan kecepatan penuh, jantung hampir copot, dan istrinya malah ... malah sedang menikmati waktu santainya.Huffff ... Dia membuang napasnya. Katanya, menghadapi istri hamil itu harus punya jurus sabar level sabuk hitam."Apa dia sudah lup kalau tadi bilang mau marah? Atau emosinya sudah menguap? Ini kabar baik atau buruk bagiku?" gumam Reyvan, masih memahami situasi.Amber menoleh sekilas, menatap suaminya yang masih berdiri di ambang pintu dengan napas tersengal.“Kamu sudah pulang? Bukannya tadi k
Terakhir Diperbarui : 2025-10-16 Baca selengkapnya