Keheningan di kamar rawat VVIP itu terasa mencekam. Reyvan dan Amber masih terbaring di brankar masing-masing, bersebelahan. Keduanya masih tak sadarkan diri akibat efek gas beracun.Prama dengan setelan jasnya yang kusut, terus mondar-mandir di antara dua brankar. Dadanya gelisah, tangannya meremas cemas. Wajahnya yang tegang menatap bergantian pada atasannya dan Amber."Sudah hampir dua jam, kenapa belum ada yang sadar?"Tak selang lama.Tiba-tiba, mata Reyvan mengerjap, dan detik berikutnya, dia langsung terbuka lebar-lebar, tajam. Instingnya langsung memicu tragedi bahaya, dan langsung teringat istrinya.Reyvan cepat terbangun, langsung duduk tegak, dan menoleh ke sembarang arah memanggil nama istrinya. "Amber!" Dengan napas berat tersengal.Tatapan tajamnya berakhir pada brankar di sebelahnya. Di sana, Amber terbaring pucat dengan masker oksigen, belum sadar. "Amber ...." Napasnya kian surut.Prama gegas mendekat. Napasnya terhela lega. "Pak Reyvan! Anda sudah sadar. Bagaimana ko
最終更新日 : 2025-10-06 続きを読む