Irish berjongkok di antara empat nisan yang berjejer, ujung jarinya mengusap perlahan ukiran nama-nama yang kini hanya tersisa di batu. Air matanya jatuh tanpa suara.David berdiri di samping, diam. Dengan tatapan dingin. Wajahnya datar tanpa ekspresi, hanya matanya sesekali melirik wanita di depannya yang berbicara pada gundukan tanah.“Ma, lihat. Irish sekarang sudah punya suami. Akhirnya Irish menikah.” Bibirnya berusaha tersenyum, tapi bergetar karena terisak."Pa, jangan khawatir. Sudah ada yang akan menjaga Irish. Sekarang, Irish nggak sendirian lagi.""Kakek, suami Irish tampan dan baik seperti yang kakek inginkan. Lihat, dia juga ikut datang kemari.""Nek, sekarang paman dan bibi udah nggak bisa nyakitin Irish lagi. Nenek tenang di sana, ya. Irish nggak akan ditangkap lagi."Tangannya mengusap batu nisan, pelan. Tetes air matanya jatuh membasahi gundukan tanah itu.Suaranya makin lirih. “Irish nggak sendiri lagi, Nek. Kali ini, Irish beneran punya tempat pulang.”David tetap d
Terakhir Diperbarui : 2025-10-22 Baca selengkapnya