Mentornya mendengkus pelan. "Kalau kamu sungguh-sungguh, ulangi lagi yang benar. Jangan berjalan kayak bebek. Jangan berjalan seperti kayu. Rasakan setiap langkah. Tunjukkan kalau dirimu ini berharga dan elegan. Berikan setiap rasa dan tekanan dalam setiap langkah!"Irish mengangguk."Kali ini, bayangkan kalau kamu berjalan di tengah musuh-musuhmu. Tunjukkan kalau kamu bukan Irish yang dulu, tapi wanita yang akan membuat semua mata terpaku padamu. Elegan. Anggun. Dan berkelas."Irish mengangguk pelan lagi. Kini, dia menutup matanya. Membangkitkan energi, mengumpulkan rasa. Lalu, menyeimbangkan buku di kepala, mengatur napas, dan mulai melangkah lagi. Satu ... dua ... tiga ... empat ....Kali ini, langkahnya stabil. Bahunya sejajar, dagunya terangkat, matanya lurus ke depan.Wanita itu tersenyum kecil, menepuk-nepuk tongkat di telapak tangannya. “Nah, begitu. Tidak sulit, kan? Kalau kamu bisa mengendalikan ketakutanmu, maka kamu bisa mengendalikan ruangan tempat kamu berdiri.”Irish m
Terakhir Diperbarui : 2025-10-23 Baca selengkapnya