Leticia diam. Matanya menatap sendu Kylen. Ada rasa kecewa dan sakit yang dirasakannya saat ini. Keadaan Kylen yang terlihat begitu sengsara, cukup membuatnya mengerti bagaimana perasaan suaminya itu.Kata-kata manis dan janji-janji Kylen, nyatanya hanya sebuah pemanis. Hati laki-laki itu sepenuhnya terisi oleh nama Shanon. Seharusnya dia sadar akan hal itu, tapi setiap kali kata-kata manis serta janji-janji yang diberikan Kylen terujar, hatinya akan luluh.Bodoh? Mungkin, tapi itulah kenyataan. Lantas saat mendengar hal ini, haruskah dia merasa senang. Haruskah dia maju untuk merebut hati Kylen dan mematikan segala rasa tidak enak hatinya..“Aku yang memutuskan ini, tapi kenapa aku merasa tidak senang.” Kylen tersenyum tipis, matanya menatap sendu Leticia.Leticia menggigit bibirnya. Belum tahu harus berkata apa.“Aku sangat mempercayainya, tapi rasanya—”Mata Leticia menyipit, dia menanti kalimat berikutnya dari bibir Kylen. Tapi bukan kembali membuka suara, Kylen justru berdiri. D
Terakhir Diperbarui : 2025-08-25 Baca selengkapnya