Di tengah perjalanan, mobil Daddy Irfan mendadak mati. Deru mesin yang tadinya meraung kencang tiba-tiba berhenti. Daddy Irfan menggerutu kesal, "Lagi genting begini bisa-bisanya bensinku habis," umpatnya sambil membanting setir. Dia segera turun dari mobil, membuka bagasi depan dengan kasar, dan benar saja, jarum indikator bensin menunjuk angka nol. "Ada apa, Dad? Kenapa mobilnya?" tanya Mommy Indri, nada suaranya dipenuhi kecemasan saat kaca mobilnya diturunkan. Wajahnya pucat pasi, matanya berkaca-kaca menatap suaminya. "Bensinnya habis, Mom. Kita naik taksi saja, ya?" jawab Daddy Irfan dengan nada frustrasi. "Ya sudah, cepat cari taksi, Dad," desak Mommy Indri, suaranya bergetar. Waktu terasa begitu berharga saat ini. Daddy Irfan langsung menoleh ke kanan dan ke kiri, matanya liar mencari-cari taksi yang lewat. Jalanan tampak sepi. Saat taksi tak kunjung terlihat, matanya tiba-tiba menangkap sebuah mobil mewah berwarna hitam mengkilat yang hendak melintas. Melihat itu, deng
Last Updated : 2025-09-17 Read more