“Kirimkan rekaman CCTV-nya.”Suara Rama terdengar datar, tapi tajam, seperti bilah pisau yang dingin. Begitu telepon ditutup, sang asisten rumah tangga dengan tergesa mengirimkan video itu.Rama duduk di ruang kerjanya, lampu meja menyinari wajahnya yang tegang. Jari-jarinya mengetuk pelan permukaan meja kayu, ritmenya semakin cepat begitu layar ponsel menampilkan rekaman. Pria itu melihat Naila—rambut kusut, wajah pucat, tubuhnya gemetar—melompat turun dari balkon lantai dua dan buru-buru masuk ke mobil Galih.Darah Rama mendidih. Rahangnya mengeras, otot pipinya bergetar. Ia teringat, beberapa jam lalu, mobil Galih melintas begitu saja di depan rumah, tanpa sepatah kata pun. Galih, yang s
Terakhir Diperbarui : 2025-08-27 Baca selengkapnya