Naila menutup kotak perhiasan itu dengan gerakan perlahan, seakan tak ingin kilau berlian di dalamnya lolos menyebar ke udara. Senyumnya tipis, samar, hampir tak terbaca. Jari-jari Naila yang ramping sempat berhenti di atas permukaan kayu hitam mengilap, menahan napas sesaat, lalu menyingkirkannya ke sisi meja.Tasya, yang sejak tadi duduk tak jauh, sudah lebih dulu menajamkan pandangan. Begitu melihat benda itu, ia berdiri, langkahnya ringan namun penuh rasa ingin tahu. Tatapan Tasya menelusuri kotak perhiasan yang baru saja ditutup, lalu jatuh pada wajah Naila. Ada percikan iri yang sulit ia sembunyikan.“Naila, siapa yang ngirimin ini? Pengagum rahasia, ya?” bisiknya, nadanya setengah tak percaya, setengah penasaran. “Aku pernah lihat gel
Terakhir Diperbarui : 2025-09-03 Baca selengkapnya