Shani menghela napas panjang, mata wanita itu sengaja ia pejamkan untuk menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Ia kemudian tersenyum, baru setelahnya membuka matanya. Sedangkan, lelaki yang lebih tua hanya memandangi wajah wanita di sebelahnya dengan antusias. Tetapi ia segera mengalihkan pandangannya ke arah lain saat si wanitanya sudah kembali membuka matanya.“Kalau bolos, memang paling enak duduk di taman.” Gumam Shani. “Kenapa begitu?” Saut Gideon. Shani menoleh, “Karena saat bekerja, kita tak bisa merasa ketenangan ini. Cobain deh, Pak.” Jawab Shani. Gideon mengangguk paham, ia kemudian mulai memejamkan matanya. Merasakan angin sejuk yang menerpa wajahnya, ia refleks tersenyum simpul. “Benarkan?” Tanya Shani pelan.Gideon mengangguk lagi, “Rasanya pikiran saya lebih plong.”“Syukurlah.” Tapi seketika jadi hening kembali, hanya ada suara burung pipit yang saling bertautan. Si wanita kembali memejamkan matanya, untuk menikmati ketenangan yang ia sebutkan sebelumnya.
Last Updated : 2025-08-07 Read more