“B-bapak!?” Shani beringsut menjauh dari Gideon hingga tangan lelaki itu terlepas dari bahunya, ia segera menyeka air mata yang menghalangi pandangannya. “B-bapak kenapa bisa ada di sini?” Tanya Shani tergagap. Gideon terdiam sejenak, ia menghela napas pelan.“Ini perusahaan saya, jadi wajar kalau saya ada di sini.” Jawabnya dingin, “Kenapa masih di kantor?”“Ah, itu. S-saya tadi masih ada pekerjaan, jadi saya mengambil waktu lembur. Kalau begitu, saya pamit pulang. Pak.” Jawab Shani patah-patah, wanita itu menunduk sopan sebelum berniat pergi.“Jangan pulang dulu, ikut saya.”Titah Gideon membuat Shani membeku. Lelaki itu berlalu lebih dulu menuju pintu samping di lobby utama ke parkiran mobil, diikuti oleh Shani di belakangnya dengan wajah kebingungan.Mau kemana semalam ini? Shani bertanya dalam hatinya.Mereka pun akhirnya melaju, meninggalkan gedung kantor dengan kecepatan konstan. Tetapi suasana di dalam mobil hening semenjak mereka masuk ke dalamnya, perang dingin tampaknya
Huling Na-update : 2025-07-11 Magbasa pa