All Chapters of CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR: Chapter 31 - Chapter 40

“Kita lihat saja nanti, aku pasti akan sangat membuat dirimu menyesal sejadi-jadinya! Tidak ada wanita cantik mana pun yang berani mencoba terus terang menipuku seperti dirimu ini. Kau yang pertama kali dan akan menjadi yang terakhir kalinya. Penyesalan pasti akan terjadi segera. Kau tunggu saja!” Rensakar membatin sudah jelas sangat marah sekali di dalam hatinya. Tidak pernah di dalam hidupnya akan mendengar perkataan seorang wanita cantik yang mencoba untuk membohonginya dengan wajah polos dan cantik sekali seperti Alisa.Seolah wanita cantik tersebut telah ditakdirkan menjadi musuh bebuyutannya alih-alih menjadi wanita yang berhasil ditaklukkan olehnya. Takdir juga menyertainya seperti membuat dinding penghalang yang akan memisahkan jalan hidup keduanya.Tak tahu apa yang sebenarnya sedang dipikirkan oleh Rensakar, Alisa dengan tergesa-gesa membuka ponselnya sebelum membuka peta online mengenai lokasi apartemen paling jauh dari gedung tempat perusahaan Zombiek Group berada di sini

“Doakan bapak kau, hah?!” pikir Rensakar benar-benar geram mendengarkan jawabannya Alisa.Pria tampan itu jelas ingin sekali rasanya menjerit sejadi-jadinya saat itu juga. Hanya saja, dia tidak bisa mengatakannya sama sekali dan terdiam dengan lesu. Bagaimana tidak lesu, kan?Sosok pria tampan dan sukses sepertinya baru saja menyatakan cintanya kepada wanita cantik itu dan malah ditolak sekaligus disuruh mendoakan hubungan asmaranya. Sebuah penolakan yang sangat tidak tahu malu sama sekali.“Bagaimana bisa dia menolak sekaligus menyuruhku mendoakannya? Apa ada yang salah dengan otaknya? Tidak mungkin seperti ini. Aku harus memilikinya sepenuhnya. Pria lain? Aku pasti akan menyingkirkan calon suaminya itu!” batin Rensakar melepaskan kemarahannya kepada calon suaminya Alisa yang sebenarnya tidak ada sama sekali.Karena suasana sudah tidak enak bagi Rensakar, pria tampan tersebut memutuskan untuk diam dan terus mengendarai mobilnya tersebut. Kecepatan mobilnya jelas tidak dipacu secepat

Rensakar kembali kesal melihat reaksi seperti itu dari balik cermin mobilnya. Meski begitu, pria tampan tersebut akhirnya kembali diam dan terus saja fokus mengendarai mobilnya yang kali ini sedikit dipercepat dari sebelumnya. Sebuah fakta yang cukup mengejutkan bahkan bagi dirinya sendiri.Tak berselang lama, tujuan yang dinantikan akhirnya sudah semakin dekat. Apartemen Planet Mars benar-benar muncul dan terlihat jelas sejauh mata memandang. Rensakar tak punya pilihan selain mencoba berlama-lama karena melihat peta di mobilnya yang semakin dekat dengan tujuannya.“Ehem…! Alisa, apa kamu lapar?”“Tidak!”“Bapak lapar saat ini. Bagaimana kalau kita makan bersama?”“Tidak!”“Baiklah, temani Bapak makan dahulu!”“....”Alisa tak habis pikir kalau lagi-lagi dipaksa untuk makan bersama dengan Rensakar. Adapun Rensakar semakin kesal karena Alisa mulai semakin lancang dengan tegas berusaha menolaknya yang sudah jelas-jelas adalah atasannya Alisa sendiri.Padahal, Rensakar sudah berbicara da

Bahkan Rensakar sendiri langsung kehilangan kata-katanya yang melihat kejadian tersebut. Tidak pernah ada yang menyangka kalau pria berstatus suami yang mengejek Rensakar akan segera mendapatkan karmanya sendiri begitu cepat dan langsung di hadapan semua orang.Fakta kehidupan yang nyata dan sangat jelas sekali mengejutkan semua orang. Alisa yang melihat dari kaca dalam mobil hanya bisa bingung sendiri karena tak tahu apa yang sebenarnya terjadi di luar sehingga kerumunan orang tiba-tiba berkumpul.“Ada apa di luar? A–aku tidak boleh sampai gegabah keluar dari dalam mobil! Lebih baik menunggu sampai semuanya reda sendiri!” batin Alisa sudah membulatkan tekadnya dengan perasaan cemas.Dia tidak salah sama sekali memikirkan hal itu karena situasi di luar mobilnya Rensakar benar-benar gawat darurat. Beberapa saat ricuh, beberapa saat kemudian menjadi hening di mana semua orang memandang ke arah pria berstatus suami yang telah ditampar di depan umum.“S–sakit sekali! Mengapa kau menampar

Rensakar hanya bisa menghela napas panjang setelah berpikir kalau dirinya telah berhasil keluar menjauh dari kerumunan orang yang kehilangan akal sebelumnya. Memikirkannya saja sedikit lega muncul di dalam hatinya.“Maaf! Aku seharusnya sadar diri dan memakai masker agar tidak banyak orang yang mengenali diriku. Gara-gara aku, kamu juga harus ikut terlibat sampai sejauh ini!” ujar Rensakar tampak benar-benar menyesal karena melupakan hal yang seharusnya sudah biasa dilakukan olehnya.Untuk orang dengan latar belakang hebat disertai dengan wajah tampan seperti dirinya, Rensakar tentu saja sadar betul akan pentingnya membuat segalanya tetap rahasia dan tidak perlu publik mengenalinya.Upaya memakai masker penutup wajah jelas merupakan salah satu langkah pencegahan yang terbilang cukup efektif sejauh ini untuk mengatasi segala macam situasi aneh dan gila seperti sebelumnya agar tidak terjadi lagi.Alisa juga sadar akan hal itu sebab dirinya sendiri juga melakukan hal yang kurang lebih se