Home / Romansa / CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR / BAB 39 : Tak Kuasa (Part 9)

Share

BAB 39 : Tak Kuasa (Part 9)

Author: Hamfa Merman
last update Huling Na-update: 2025-06-24 18:49:58

Rensakar hanya bisa menghela napas panjang setelah berpikir kalau dirinya telah berhasil keluar menjauh dari kerumunan orang yang kehilangan akal sebelumnya. Memikirkannya saja sedikit lega muncul di dalam hatinya.

“Maaf! Aku seharusnya sadar diri dan memakai masker agar tidak banyak orang yang mengenali diriku. Gara-gara aku, kamu juga harus ikut terlibat sampai sejauh ini!” ujar Rensakar tampak benar-benar menyesal karena melupakan hal yang seharusnya sudah biasa dilakukan olehnya.

Untuk orang dengan latar belakang hebat disertai dengan wajah tampan seperti dirinya, Rensakar tentu saja sadar betul akan pentingnya membuat segalanya tetap rahasia dan tidak perlu publik mengenalinya.

Upaya memakai masker penutup wajah jelas merupakan salah satu langkah pencegahan yang terbilang cukup efektif sejauh ini untuk mengatasi segala macam situasi aneh dan gila seperti sebelumnya agar tidak terjadi lagi.

Alisa juga sadar akan hal itu sebab dirinya sendiri juga melakukan hal yang kurang lebih se
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 144 : Pergulatan (Part 4)

    Meski demikian, Alisa tetap berharap kalau Rensakar akan memenuhi tanggung jawabnya sekaligus sebagai seorang oria sejati. Sayangnya, Rensakar bukanlah pria sejati seperti yang diharapkan olehnya. Rensakar lebih tepat untuk disebut sebagai pria bejat sejati. Antara kata “pria” dan “sejati” harus diisi dengan kata “bejat” sehingga memastikan kesempurnaannya.“A–apa kamu serius, Alisa? Jangan-jangan, kamu sedang bercanda, kan?!” tanya Rensakar tiba-tiba tersenyum menggoda seolah merasa perkataan Alisa sebelumnya pasti hanya terucapkan akibat daripada gejolak emosi yang tidak stabil muncul sesaat saja.Alisa tertegun sebelum tersenyum tipis dan berkata, “Tuan Rensakar, Alisa tidak bercanda sama sekali. Sejujurnya, Alisa sangat menyesal melakukan tindakan zina penuh dosa yang hina ini. Belum lagi, Alisa sudah membuat janji dengan nenek agar berhubungan intim hanya dengan suami saja. Sayangnya, semuanya hancur karena Tuan Rensakar. Selama Tuan Rensakar bertanggung jawab dan mau menjadi sua

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 143 : Pergulatan (Part 3)

    Ini adalah kenikmatan hakiki yang mendalam. Rensakar merasakan kenikmatan luar biasa dahsyatnya setiap kali rudal perkasa miliknya menerobos masuk dengan paksa dan mendominasi untuk menaklukkan sang pemilik rudal perkasa tersebut. Rensakar dengan lancar melakukan aksi bejat berulang kali tiada hentinya.“Urgh…, Alisa! Tubuhmu indah dan enak sekali rasanya!” ujar Rensakar sambil terus menerus memompa seluruh semangat juangnya.“Ah…!” Alisa tidak berkata-kata terlalu jauh dan hanya bisa mengerang berulang kali penuh kenikmatan.Babak ini akhirnya menjadi puncak segalanya manakala sang pria akhirnya meluncurkan serangan terakhirnya yang menjadi pamungkas atas segalanya. Alisa jelas merasakan serangan terakhir tersebut yang menusuk jauh ke dalam goa tersembunyi miliknya.“Ah…! Hah, hah…!” Alisa mendesah sebelum mengatur napasnya yang masih naik turun tidak stabil sama sekali.“Urgh…! Nikmat sekali rasanya!” Rensakar juga turut serta mengeluarkan kata-kata dari dalam lubuk hatinya yang pal

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 142 : Pergulatan (Part 2)

    Alisa hanya bisa ikut membiarkan semuanya seolah dirinya tidak lagi ingin menolak, tapi masih malu dan ragu-ragu untuk mengatakan ‘iya’ sehingga terjadilah hal-hal seperti ini. Rensakar tidak keberatan sama sekali karena menyadari kalau semuanya memang masih butuh waktu.Rensakar mengambil pengaman yang entah mengapa ada di dalam salah satu laci meja kerjanya. Sebagai pria bejat, Rensakar memang hidup sebagaimana mestinya sesuai dengan reputasinya yang sangat bejat sekali. Kalau bukan pria bejat, siapa juga yang akan menyimpan alat pengaman rudal perkasa di laci meja kerjanya. Hanya pria bejat yang sangat bejat seperti Rensakar yang akan melakukan hal bejat seperti ini. Tanpa keraguan sedikit pun, Rensakar mengenakan pengaman untuk rudal perkasa miliknya itu.“Sudah siap! Alisa, aku akan melakukannya perlahan-lahan. Kamu tidak perlu takut dan nikmati saja prosesnya!” ucap Rensakar yang mulai mengelus-elus bokongnya Alisa dengan rudal perkasanya.Alisa merinding setengah mati, tapi te

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 141 : Pergulatan (Part 1)

    “Aku tidak ingin berhenti, Alisa! Aku mencintaimu!” ucap Rensakar secara tiba-tiba yang membuat Alisa terdiam dengan gejolak hati terus menerus terjadi di dalam benaknya.Alisa termenung sebelum berkata, “Sa–saya tidak pantas untuk Bapak! Maafkan saya, Pak! Tindakan saya sebelumnya juga telah melampaui batas!”Alisa berbicara sekali lagi, tapi tetap diam di tempatnya seolah-olah terlalu menyesal akan tindakannya sendiri. Rensakar hanya menggelengkan kepalanya tanpa basa-basi lagi melepaskan celana panjangnya sendiri yang mengejutkan Alisa.Wanita cantik tersebut menundukkan kepalanya sehingga mudah untuk melihat pemandangan di mana celana panjangnya Rensakar terlepas dan menampilkan sosok rudal perkasa yang sangat tegang, keras, dan mencolok sekali. Mata cantiknya Alisa terbelalak dengan cepat membuatnya tertegun penuh gejolak.“A–apa itu? U–ukurannya besar sekali!” pikir Alisa tak kuasa melihat pemandangan yang luar biasa dahsyatnya tersebut.Rensakar tak ragu sama sekali menunjukkan

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 140 : Pertempuran (Part 10)

    “Ah…! Mhmm…!” Alisa tak kuasa menahan kenikmatan hakiki yang semakin bergelora tersebut.Pikirannya menolak keras, tapi isi hatinya yang penuh nafsu merasa sangat ingin terus menerus memastikan kelanjutan hubungan asmara berupa zina yang hina itu tanpa keraguan sedikit pun. Alhasil, Alisa benar-benar membutuhkan bibirnya dilumat habis-habisan disertai puncak bukit kembarnya diremas-remas sedemikian rupa.“Ah…!” Alisa hanya bisa terus mengerang penuh kenikmatan dan secara perlahan-lahan mulai menghilangkan segala macam pemikiran untuk menolak sehingga membiarkan dirinya larut dalam pesona di mana tubuhnya yang indah terus menerus dinikmati seorang pria yang bukan suaminya.Rensakar jelas menyadari betapa lemahnya perlawanan Alisa saat ini yang semakin menurun seiring waktu dia melancarkan serangkaian serangan penuh kenikmatan darinya. Dengan demikian, Rensakar menjadi semakin bergejolak hasratnya untuk benar-benar menikmati seluruh seluk beluk tubuhnya Alisa.Sudah puas melumat bibir m

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 139 : Pertempuran (Part 9)

    “Lagi pula, tindakan kekerasan seperti itu hanya akan menjadi garam yang mengolesi sayatan luka-luka yang sedang terbuka lebar. Hanya akan menimbulkan masalah serius yang semakin memperburuk keadaannya pria aneh ini! Aku harus tetap tenang!”Alisa terus berpikiran acak mencoba menghitung akan segala macam kemungkinan yang sedang menantikan dirinya. Tanpa disadari, Rensakar sudah mengambil langkah terakhir lainnya ketika berdiri tepat di hadapannya Alisa yang kini hanya berjalan beberapa inci saja.Glek…!Alisa menelan air ludahnya sendiri karena gerogi sebelum memutuskan untuk berkata, “P–pak! Jangan bertindak gegabah seperti melakukan tindakan kekerasan kepada saya di tengah situasi seperti ini! Kalau Bapak masih dibalut amarah, semuanya akan semakin memperburuk keadaan yang ada. Tolong direnungkan kembali!”Kata-kata itu saja yang bisa dipikirkan oleh Alisa saat ini agar bisa terhindar dari bahaya yang sedang menantinya. Meski sadar kalau dirinya sendiri seorang pengguna Energi Adid

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status