“Apa kamu marah?”Evan bertanya dengan penuh perhatian. Meskipun ada bicaranya masih terkesan dingin, rasa hangat itu masih ada dan dapat dirasakan oleh Nayla. Nayla menggeleng pelan. “Tidak, Evan. Kamu bisa pergi, biar aku disini bersama nenek.”Evan mengangguk, lalu berpamitan. “Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu, ya.”Vania dan Nayla membalas dengan anggukan, sambil tersenyum manis.Selang beberapa saat, Tommy masuk menghampiri mereka, menuntun langkah Evan untuk pergi dari kediaman Vania.Setelah kepergian Evan, Vania langsung mengintrogasi Nayla dengan berbagai pertanyaan. Dan pertanyaan-pertanyaan itu, sukar sekali untuk ditanyakan langsung di depan Evan.“Nayla, bagaimana kabarmu selama ini, sayang?” tanya Vania.Nayla menjawab apa adanya. “Aku baik-baik saja, Nek. Evan memperlakukanku dengan baik, kok.”Vania menghela napas lega mendengar jawaban Nayla. “Syukurlah. Nenek senang sekali mendengarnya.”Berbalik, kini Nayla yang ingin menginterogasi Vania.“Selain yang tadi, n
Last Updated : 2025-06-22 Read more