‘Dia pasti benar-benar tersinggung dengan perkataanku barusan,’ batin Nayla.Merasa khawatir, karena mendadak sikap Evan jadi berubah dingin. Dia menggigit bibirnya, dengan tangannya yang bergetar Karena rasa bersalah. Sementara, genggaman tangan Evan sudah sejak tadi terlepas, saat dia memalingkan wajahnya dari Nayla.Tiba-tiba, ketukan pelan di pintu menyita perhatian Evan dan Nayla. Dari balik pintu, muncul sosok Tommy yang berdiri di ambang, wajahnya serius namun sopan. “Tuan, Nyonya. Dokter Andika akan memeriksa keadaan Nyonya Nayla sebelum pamit pulang,” kata Tommy dengan suara teratur. Nayla mengernyit, kemudian beralih pada Evan dan memindah reaksi wajahnya. Namun yang didapat hanya sikap penuh pengabaian. “Suruh dia masuk,” perintah Evan, suaranya rendah tapi tegas. Tommy mengangguk cepat, lalu berbalik melangkah pergi, menuju dokter pribadi yang selama ini belum dikenal oleh Nayla. Nayla lalu menarik napas pelan, kemudian memanggil dengan suara lembut dan agak ragu
Terakhir Diperbarui : 2025-07-03 Baca selengkapnya