“Iya, Evan. Apanya yang aneh?”Nayla pun ikut penasaran dengan maksud Evan.Evan tidak langsung menjawab, dia hanya menarik dari senyum tipis penuh arti.“Aku hanya merasa aneh dengan sikap ayahmu itu, Nayla,” ujar Evan sinis.Ghavin langsung menangkap maksud Evan dan segera mengubah sikapnya terhadap Nayla.“Nayla, bagaimana hari-harimu di rumah suamimu?” tanya Ghavin dengan basa-basi, kemudian melanjutkan. “Berkunjunglah ke rumah, mamamu pasti akan senang.”Nayla menyipit tajam menatap Ghavin. Ada rasa kesal di hatinya, karena dia tahu maksud Ghavin bukanlah Nasyila, melainkan Marissa—ibu tirinya.“Iya, Pa. Kami akan mampir ke rumah. Aku juga ingin melihat kondisi ibu,” jawab Nayla. Ghavin tersenyum pahit mendengar itu. Dia sangat ingin memprotes Nayla, tapi sungkan karena Evan sejak tadi diam memperhatikan percakapan mereka. Akhirnya, Evan bersuara. “Saya dengar, paman Alex menjadi investor mayoritas di perusahaan ini. Apakah itu benar?”Ghavin langsung mengangguk.“Ya, benar i
Last Updated : 2025-06-15 Read more