Andara terbangun pagi ini oleh sinar matahari yang menembus melalui sela-sela tirai. Cahaya hangat menari pelan di dinding kamar, seolah sedang membangunkannya secara lembut.Ia membuka matanya perlahan. Mengerjap sekilas untuk beradaptasi dengan cahaya. Tubuhnya terasa berat tapi tidak selemah kemarin. Tangannya turun meraba perutnya. Masih datar dan belum membuncit. Namun demikian ada kehidupan di dalam sana. Dan kehidupan itu, entah bagaimana, menjadi alasan baginya untuk terus bertahan hari demi hari.Beberapa detik kemudian pintu kamar diketuk pelan. Bersama dengan itu terdengar suara."Andara, boleh Kakak masuk?"Itu Calista. Kemarin malam akhirnya Andara tidur sendiri tanpa ditemani kakak iparnya itu. Calista juga sedang hamil. Andara tidak ingin terlalu banyak merepotkannya.Andara duduk di atas kasur, merapikan rambutnya yang berantakan. "Masuk aja, Kak," jawabnya.Pintu kemudian terbuka, memperlihatkan Calista yang membawa nampan. Di atas nampan tersebut ada roti panggang,
Terakhir Diperbarui : 2025-06-15 Baca selengkapnya