Pintu ruangan CEO terbuka bersamaan dengan masuknya Shankara. Saat itu Ananta sedang berdiri di depan jendela besar yang menampilkan lanskap kota. Punggungnya menghadap ke arah pintu. Sebelah tangannya memegang gelas bening berisi cairan amber. Seolah ia tahu Shankara tetap datang meski sudah ditolak."Ananta," panggil Shankara.Ananta tidak menoleh meskipun mendengar dengan baik."Pak, maaf. Kami sudah melarang tapi dia tetap masuk." Itu suara sekuriti."Kembali ke tempat kalian," perintah Ananta tetap tanpa memandang lawan bicaranya.Kedua sekuriti tersebut mengangguk hormat kemudian berbalik, meninggalkan bos mereka berdua dengan tamunya."Kenapa lo menghindar dari gue, Ta? Kenapa nggak mau ketemu gue?" cecar Shankara langsung.Ananta masih belum bergerak dari tempatnya. "Gue nggak menghindar," sahutnya akhirnya. Suaranya dalam, tenang dan dingin. "Gue cuma selektif soal siapa yang layak masuk ke dalam waktu gue."Shankara mengepalkan tangan. "Gue bukan orang asing, Ta. Gue ke sini
Last Updated : 2025-06-27 Read more