All Chapters of The Werewolf's Bride: Chapter 31 - Chapter 40

Javier yang sudah sibuk menjadi semakin sibuk. Pekerjaan administrasi istana yang tidak ada habisnya, ditambah lagi kini mereka sedang menghadapi bahaya yang mendesak. Selain harus memastikan administrasi kerajaan stabil, dia juga mengambil peran dalam penyelidikan kaum barbarian."Menjadi pintar ternyata sebuah musibah. Hhh...." gumam Javier."Aku mendengarnya Javier." ucap Zevariel tanpa mengalihkan tatapannya dari tumpukan kertas di atas meja kerjanya.Tok... Tok...Pintu ruang kerja diketuk. Zevariel tahu siapa yang berada di balik pintu, dua orang yang sudah dia tunggu sejak tadi. "Masuk."Leon dan Ernest memasuki ruangan. "Salam Yang Mulia.." ucap mereka serentak."Hmm, duduklah."Leon dan Ernest duduk di seberang Zevariel, Javier masih di mejanya. Mereka masing-masing mengerjakan bagiannya, begitu pun Kael yang Zevariel tugaskan untuk urusan di luar istana yang merepotkan."Yang Mulia, bahaya sudah semakin dekat. Pengkhianat barbarian sudah mulai berani berkeliaran makin dekat

"Lili... ambilkan aku jubah yang biasa saja." pinta Liora."Saya sudah memilihkan yang paling cantik untuk dipakai nona." Lili keras kepala."Ukh, aku tidak mau terlihat menonjol. Aku ingin jalan-jalan dengan nyaman. Ambilkan saja yang paling sederhana." Liora tidak mau kalah."Baiklah nona..." jawab Lili dengan lesu. "Padahal nona akan sangat cantik memakai yang itu." gumam Lili kecewa.Liora masih bisa mendengarnya, tapi dia berpura-pura tidak tahu. Daripada nanti Lili merengek memintanya memakai jubah dengan sulaman benang emas di ujungnya itu. Membayangkannya saja sudah membuat Liora merinding, itu sangat norak menurut Liora.Hari ini tidak ada jadwal berlatih pedang karena Ernest sedang ditugaskan keluar istana oleh Zevariel. Jadi dia mengiyakan ajakan Kael berjalan-jalan di pusat kota. Dia sudah mulai bosan karena tidak pernah keluar sekali pun dari istana.Tok... Tok... Tok....Pintu perlahan terbuka, Kael muncul dengan senyum lebarnya. Dia juga mengenakan pakaian sederhana aga

Liora menggenggam tangan Zevariel lembut. "Aku juga mengkhawatirkanmu. Berhati-hatilah, fokus pada penyelidikan dan segera selesaikan masalah ini. Hmmm?" lanjut Liora menenangkan Zevariel.Malam itu obrolan diakhiri dengan masing-masing sudah mamahami tugas dan perannya. Tapi kegundahan Zevariel tidak kunjung reda. Dia kembali ke kamarnya saat tengah malam. Dia benar-benar bekerja keras untuk menyelesaikan masalah ini. Dia tidak mendengar dengkuran halus Liora yang biasanya menjadi irama pengantar tidurnya. Dia mempertajam pendengarannya, matanya membelalak menyadari ada suara hembusan angin. Tidak mungkin jam segini ada suara hembusan angin di kamar kecuali jika.... jendela terbuka.Tanpa berlama-lama, Zevariel berteleport ke kamar Liora. Liora tidak terlihat di mana pun, kasurnya masih terlihat rapi seperti belum tersentuh, kursi tempat Liora biasa duduk sambil membaca buku juga kosong dengan sebuah buku yang tergeletak sendirian di ujung meja sampingnya.Jantung Zevariel berdegup k

Kabut tipis menyelimuti hutan di sekitar istana Velmoria saat Leon dan Ernest menunggangi kuda di sepanjang jalan setapak. Mereka baru kembali dari penyelidikan kain merah yang diperintahkan Zevariel."Kita benar," gumam Ernest akhirnya. "Ini bukan kain biasa. Ini... kain yang dipakai kaum Barbarian."Leon mengangguk perlahan. “Pertanyaannya sekarang... apa penyusup itu memang sengaja meninggalkan jejak dengan sobekan kain di pohon ini atau itu hanya keteledorannya saat buru-buru melarikan diri?”Mereka berdua saling bertukar pandang dalam diam."Apapun motifnya, ini adalah hal yang sangat berbahaya bagi kita." lanjut Ernest."Benar." Leon menanggapi.Zevariel berdiri di ujung jalan pintu keluar hutan. Dia baru saja melakukan patroli bersama pasukan istana. Udara di sekitar hutan itu membawa aroma hujan dan ketegangan yang menyelimuti. Ketika mendengar derap kaki kuda mendekat di belakangnya, dia tidak berbalik."Salam Yang Mulia Pangeran, kami membawa berita bagus sekaligus buruk kal

Hari pesta akhirnya tiba. Liora sangat gugup karena ini debut pertamanya di dunia sosial kerajaan Velmoria. Liora memakai gaun yang ternyata sepasang dengan Zevariel. Dia baru mengetahuinya saat Zevariel datang menjemputnya."Bagaimana ini Liora? Aku jadi tidak ingin membawamu ke pesta.""Apa aku terlihat seaneh itu?""Tidak, justru sebaliknya. Kau sangat cantik, terlalu cantik, sampai rasanya aku tidak rela memperlihatkanmu kepada mereka.""Kau bercanda di saat seperti ini?"Zevariel terkekeh, "Aku serius sayang... Kau gugup?""Sangat.""Tidak apa-apa. Ada aku di sampingmu kan. Tidak akan ada yang berani macam-macam padamu, kecuali jika mereka tidak takut mati.""Entah kenapa kata-katamu yang menakutkan itu malah menenangkanku, apa aku jadi aneh karena terlalu sering berbicara dengan Zevariel?""Kau tidak aneh, aku hanya semakin liar Liora.""Itu karena kau kan!"Mereka kini berada di depan pintu ruangan pesta, saat pintu dibuka pemberitahuan yang diteriakkan penjaga pintu membuat se