”Keluarganya menutup rapat berita itu karena malu. Dan kau, Raline … hanya boneka ciptaanku. Aku yang memberimu wajahnya, identitasnya, bahkan caramu tertawa. Semua agar kau bisa masuk ke hidup Shen, lalu merebutnya dari Nadine.”Shen terenyak. Tubuhnya gemetar, campuran marah, sedih, dan jijik mendapati kenyataan pahit tersebut. Jadi, wanita yang selama ini ia selamatkan, ia cintai dengan setengah hati, bukanlah Alexia yang dikenalnya dulu. Wanita itu hanyalah bayangan dari masa lalu, bentukan rekayasa dendam seorang ‘teman lama'.“Tidak! Tidak! Aku Alexia! Shen mencintaiku!” teriak Raline histeris, meronta dari genggaman Adrian.Adrian mendorongnya hingga jatuh tersungkur ke lantai gudang. “Kau hanya pion. Tanpa aku, kau bukan siapa-siapa. Ingat itu!”Shen menggertakkan gigi, tinjunya mengepal kuat. “Adrian, kau sudah melangkah terlalu jauh,” desis Shen geram.Dalam hatinya, ia tahu, permainan ini bukan lagi sekadar rebutan cinta. Ini perang dendam yang berakar dari masa lalu, dan i
Last Updated : 2025-09-01 Read more