“Kenapa harus Italia?” Juliete akhirnya membuka suara, suaranya pelan, sedikit bergetar oleh kehangatan air dan hembusan napas Jaiden di lehernya. Jemarinya meraba tangan Jaiden yang membelit pinggangnya, membandingkan besar tangan pria itu dengan jemarinya sendiri yang ramping. Jaiden terkekeh pelan, membenamkan wajahnya sedikit lebih dalam di ceruk leher Juliete, menghirup aroma kulitnya. “Aku punya kasino di sana, aku harus memantau beberapa hal,” jawabnya, suaranya terdengar malas, tapi lembut, menenangkan. Juliete menghela napas kecil. “Dari semua tempat di dunia…kenapa harus Italia? Kenapa bukan Paris, atau Maldives?” Jaiden terdiam sejenak. Ia lalu menyelipkan dagunya di pundak Juliete, matanya menatap pantulan wajah istrinya di permukaan air. “Tidak ada alasan khusus, Mrs. Cavendish…” gumamnya pelan. “Aku hanya ingin semua orang di sana tahu, terutama stafku, bahwa aku memiliki istri. Dan istriku sangat cantik.” Juliete mengerucutkan bibir, pura-pura tak senang, me
Last Updated : 2025-07-06 Read more