"Sudah enakan, kan?" Mahendra menatap sambil tersenyum. Ingin rasanya memaki dia. Gerakannya tadi tanpa aba-aba dan menjadikan aku shock setengah mati. Rasanya kaki ku ini seperti terlepas dari sendi. Sakit sekali, tapi karena hitungan kilat, jadi tidak terasa nyata. Gregetan, aku memukul lengannya. "Mas Hendra kenapa gitu! Bikin aku kaget! Harusnya ngomong.""Kalau ngomong, justru sakit nya terasa, Dek. Yang penting sekarang sudah baikan, kan?"Aku meraba kaki ku yang masih gemetar. Menggerak-gerakkan sendi mencari rasa sakit yang tadi terasa. Aneh. Kok tidak ada sakit?"Sembuh, kan?""Eh, iya. Kok bisa?" Aku menepuk-nepuk kaki, dan terasa seperti biasa. Hanya agak anget sedikit. Aku coba menuruni ranjang, ingin menjajal kalau dipakai jalan. "Jalan gerak dulu, Dek. Sini aku cek dulu. Siapa tahu ada yang cedera," ucapnya membuatku urung. Kembali aku merebahkan diri. Kalau ada masalah dengan kakiku, bisa mengganggu kerjaku nanti. Dia beranjak ke almari kecil di ujung kamar. Mengel
Last Updated : 2025-08-02 Read more