Kabut tipis menggantung di atas lembah Elowen, mengambang seperti kenangan yang enggan melepaskan diri. Tanah yang pernah suci itu kini ternoda oleh luka-luka waktu—pilar-pilar tua menjulang tak sempurna, retakan menjalar seperti urat nadi batu, menyimpan gema dari dunia yang pernah utuh.Seraphine berdiri di tepi tebing, matanya menerobos batas pandang menuju horizon yang remang. Angin membelai helaian rambutnya, seolah menyapa jiwa yang telah menempuh terlalu banyak perpisahan.Di belakangnya, langkah kaki Auren terhenti, namun tak segera bersuara. Ia tahu, diam adalah bentuk penghormatan yang paling tulus pada luka yang belum selesai dibaca.“Tempat ini pernah jadi jantung dari semua yang kita perjuangkan,” gumam Seraphine. Suaranya rendah, nyaris seperti doa.“Dan sekarang?” Auren mendekat, suaranya tak kalah sunyi.“Sekarang... ia hanya tubuh tanpa denyut,” jawabnya. Tapi kemudian, ia berbalik, dan di matanya terpantul api yang belum padam. “Tapi tubuh bisa dibangkitkan, jika kit
Terakhir Diperbarui : 2025-07-17 Baca selengkapnya