All Chapters of Mantan Istri yang Kuselingkuhi Dimanja Bos Tajir: Chapter 41 - Chapter 50

Tengah malam Adelia terbangun dari tidurnya, ia mau ke kamar mandi. Karena rumahnya di kampung beda dengan apartemennya. Di mana dalam satu kamar ada kamar mandinya. Ini berbeda, Adelia harus berjalan ke sumur belakang. Di sanalah letak kamar mandinya. Untung saja rumah Adelia sudah di pagar tembok tinggi belakangnya. Jadi, tidak terlihat menakutkan kalau melihat kebun di tengah malam.Karena saking ngantuknya, Adelia tidak melihat lantai yang di lewatinya licin. Hingga hampir terjatuh, namun bukannya jatuh, tubuh Adelia malahan menabrak sesuatu yang empuk. Saat ia mendongak, mengucek matanya ia kaget karena yang berdiri di depannya adalah Arga."Mas, kok di sini?" tanya Adelia."Hehehe, tadi habis buang air kecil," jawab Arga."Oh, aku juga mau ke kamar mandi," kata Adelia.Di kamar mandi Adelia juga kebelet pipis, udara dingin di kampung membuat tubuhnya kedinginan dan mudah buang air kecil. Ketika sudah selesai, Adelia kaget ternyata Arga belum masuk ke dalam kamarnya. Ia malah dud

"Mas, sebaiknya aku beli apartemen baru lagi untuk aku tinggali," kata Adelia saat sarapan."Kenapa, kau tidak betah di sini?" tanya Arga kaget dengan keputusan Adelia."Bukan begitu, Mas. Kita bukan suami istri masa tinggal satu atap. Aku tidak nyaman, Mas," terang Adelia.Arga menghentikan makannya, meletakkan sendok dan garpunya. Ia tidak menyangka sepagi ini Adelia berubah pikirannya."Kita bisa menikah secepatnya, lalu kita bisa tinggal bersama-sama," jawab Arga.Adelia tersenyum kecil. Arga mengira Adelia sepakat dengan perkataannya."Mas, pernikahan bukan mainan. Kamu tahu sendiri bagaimana aku gagal dalam membina rumah tangga," kata Adelia."Itu karena salah Adrian yang tidak bisa bersyukur memiliki istri sebaik dirimu," balas Arga."Bukan, Mas. Mas Adrian selingkuh karena aku yang tidak becus sebagai seorang istri. Ia jadi mencari wanita lain sebagai pemuasnya," timpal Adelia."Del, berhentilah menyalahkan dirimu atas apa yang terjadi padamu, kau tidak salah," tegas Arga."Iy

Adrian menyadari semua kesalahannya berawal dari perselingkuhannya dengan Salsa. Bahkan ia juga melakukan itu dengan wanita lainnya. Ia bisa membayangkan bagaimana rasa sakit yang di rasakan Adelia. Ingin rasanya ia bertemu dengan mantan istrinya itu. Meminta maaf dan bersujud di hadapan Adelia.Rasa bersalah menghantui Adrian, hidupnya di bayang-bayangi Adelia. Apalagi sampai sekarang ia belum menemukan keberadaan Adelia. Adrian juga makin kacau, lama menjadi pengangguran membuat keuangannya limit. Ia ingin mencari pekerjaan, tapi semua perusahaan seolah sudah tertutup untuknya. Mungkinkah, ini ulah Arga Dwinata yang menutup semua aksesnya. Arga Dwinata adalah teman dekat Adelia, ia akan selalu membalaskan dendam atas perlakuan buruk pada Adelia.Usai mengunjungi Salsa di penjara Adrian bermaksud memenuhi undangan wawancara kerja di perusahaan Adelia. Pekerjaan apapun akan dia terima asal ia bisa makan. Sekarang keinginan Adrian hanya sederhana tidak muluk-muluk seperti dulu. Ia menc

"Siapa yang bekerja membawa dus-dus ini ke truk. Kenapa belum di bereskan!""Ini sudah jam berapa?" Terdengar kepala gudang tengah mengamuk karena seharusnya dus itu sudah di bereskan masuk ke truk untuk di kirim malahan masih bertumpuk-tumpuk."Maaf, Pak. Sepertinya saya tidak sanggup mengangkat semua ini," keluh Adrian. Ia tidak terbiasa mengangkut puluhan dus barang berat selama hidupnya."Kamu lihat mereka! Mereka tidak ada yang mengeluh seperti kamu!""Di sini jangan manja, kamu laki-laki kan... jangan bertingkah seperti banci!" umpat Kepala Gudang. Selama ini tak ada karyawannya yang mengeluh, entah lelah atau tidak, tak ada yang berani menyuarakan pendapatnya.Adrian cukup geram mendengar hinaan dari atasannya. Namun ia tetap berusaha bersabar demi kelangsungan pekerjaannya. Ia tidak ingin kehilangan pekerjaan, ia sangat membutuhkannya. Karena banyak perusahaan yang tidak mau menerimanya."Maaf, Pak. Saya salah, tidak akan saya ulangi lagi," jawab Adrian.Adelia yang tidak seng

Wajah Kartika malu-malu kucing ketika Adam menghampirinya dari kantor sore hari. Tak menyangka Adam meneleponnya lalu mengajaknya berkencan. Kartika belum sempat menyiapkan baju bagus untuknya. Ia lalu meminta Adam untuk menghentikan mobilnya di sebuah butik ternama.Ya, apalagi kalau tidak mengganti baju kantornya dengan baju bebas nan cantik. Berbalutkan dress ketat dan bolero mungil menjadi pilihan Kartika. Tubuhnya terlihat lebih padat berisi manakala memakai pakaian dress ketat pas badan.Sesaat Adam terpukau ketika Kartika berjalan ke arahnya dengan memakai pakaian yang berbeda dari kelihatan awalnya. Namun, ia menutupi keterkejutannya dengan sikap diamnya."Gimana, bagus tidak sih aku pakai baju ini?" tanya Kartika."Bagus kok, camtik malahan," puji Adam.Sontak saja pipi Kartika memerah ketika mendengar pujian Adam. Wajahnya seperti anak ABG yang lagi jatuh cinta. Adam menarik tangan Kartika lalu mengajaknya masuk ke mobil setelah membayar tagihan baju di butik.Di dalam mobil