Beberapa langkah mendekat… bukan untuk menghapus jarak, tapi untuk mengukur seberapa jauh kau akan bertahan.Helena duduk di tepi ranjang, punggung bersandar pada kepala ranjang.Lorong di luar kamar sunyi, hanya suara hujan memukul talang.Ketukan pelan terdengar.“Masuk,” ucapnya.Pintu terbuka.Dendy berdiri di ambang, jaketnya basah, rambutnya sedikit lembap, dan tatapan matanya—berat, seolah membawa separuh malam masuk ke ruangan.Ia masuk tanpa suara, menutup pintu rapat.“Kau belum tidur,” katanya akhirnya.Suaranya rendah, datar, tapi penuh bobot.Helena menghela napas.“Sulit tidur kalau kepalaku penuh pertanyaan.”Dendy menarik kursi, memutarnya, duduk membelakangi meja. Satu lengan bertumpu di sandaran kursi, tubuh condong sedikit ke depan.Jarak mereka aman, tapi bayangannya menutup setengah wajah Helena.“Kau sudah bicara dengan Wolf. Dengan Kevin.”Itu bukan pertanyaan.“Dan tak ada yang mau menjawab.”Dendy menatapnya lama.“Beberapa jawaban… akan memutus jalan pulangmu
Huling Na-update : 2025-08-16 Magbasa pa