"Jangan pernah meninggalkan aku." Ucapan Darren terus terngiang di telinga Laura. Nada suara itu begitu sedih, terpukul, memohon, seolah Darren benar-benar bisa gila kalau Laura pergi. "Apa yang harus kulakukan?" lirih Laura. Dalam kesendiriannya, ponselnya berbunyi lagi. Laura langsung meraihnya karena mengira Darren meneleponnya lagi, tapi ternyata ada nama Darwis di sana. Laura menghapus semua air matanya dan menenangkan napasnya, sebelum ia menerima telepon itu. "Halo, Darwis?" "Laura, kau baik-baik saja?" Suara Darwis terdengar cemas dan ia pun langsung bertanya tanpa basa-basi. "Darwis, apa maksudmu? Aku baik-baik saja," sahut Laura yang tidak mau masalah Darren disebarluaskan. "Jangan membohongi aku, Laura. Aku sudah tahu semuanya. Aku masih bekerja di perusahaan kan? Selama ini aku tidak mendekatimu karena aku masih menghormati Darren, tapi bukan berarti aku berhenti memperhatikanmu." Darwis bercerita tentang apa yang ia lihat di perusahaan, tentang Claudia, tentang K
Terakhir Diperbarui : 2025-09-11 Baca selengkapnya