Cuplikan itu menampilkan Naya, berdiri di samping seorang pria asing, tertawa lepas, dan tangan pria itu melingkar di pinggang Naya. Video itu buram, sulit dikenali wajah pria itu, tapi keintiman gestur itu tidak bisa disangkal. Detak jantung Arga berpacu. Ia tahu itu hanya sekilas, mungkin tidak berarti apa-apa, tapi kecemburuan merayap, menusuknya."Video ini dikirim dari kampus Naya," gumam Arga, pikirannya bekerja cepat. Seseorang di sana pasti sengaja merekamnya.Lalu, sebuah pesan teks muncul di layar ponselnya, dari nomor tak dikenal yang sama: Bagaimana rasanya, Arga? Merasakan apa yang dia rasakan?Arga tahu siapa pengirimnya. Keisha. Ia menatap layar ponselnya, marah, bingung, dan terluka. Ini adalah perang yang tak terduga. Sebuah perang emosional yang jauh lebih berbahaya daripada pertarungan fisik dengan ORION.Ia menelepon Naya. Naya mengangkat dengan suara ceria. "Halo, Arga! Aku baru selesai wawancara! Lancar sekali!""Naya," Arga mencoba menstabi
Last Updated : 2025-07-24 Read more