"Sudah kuduga," ujar Pak Handoko. "Lepaskan gelang itu!"Sandra menyembunyikan lengannya di belakang punggung. Seumur hidup, dia belum pernah memakai barang mewah. Gelang itu, satu-satunya benda berharga yang ia punya. Benda termewah yang ia miliki seumur hidup. Meski itu pemberian Bu Dita, tapi menurutnya tidak masalah jika ia ingin menyimpan.Arga mendekat. "Berikan gelang itu, San!"Sandra menggeleng. Rencananya jika ia kepepet tidak memiliki uang untuk melanjutkan hidup, ia akan menjualnya kelak. Jika benda itu diberikan pada Arga, dia tak memiliki apa-apa lagi."Tolong kooperatif, San! Nyawa kita semua sedang terancam karena gelang itu!" bentak Arga. Untuk saat ini, setiap detik sangat berharga dan Sandra telah membuat semuanya jadi rumit. Mendengar bentakan itu, Sandra perlahan mengulurkan tangannya yang memakai gelang pemberian Bu Dita dengan enggan. Arga menatap Naya. "Nay, bantu lepaskan gelang itu!"Meski agak bingung, kenapa gelang itu h
Last Updated : 2025-07-10 Read more