Restoran VIP itu begitu tenang dengan pencahayaan temaram. Aroma kopi dan masakan mewah bercampur, menambah kesan eksklusif. Jeni melangkah masuk dengan anggun, gaun elegan membalut tubuhnya. Statusnya sebagai model papan atas membuat banyak mata melirik, tapi hari itu ia hanya fokus pada satu tujuan yaitu bertemu Sony Admaja.Sony sudah menunggunya di meja sudut, penampilannya rapi, tatapannya tajam namun tenang. Jeni tersenyum, menyapa dengan percaya diri.“Terima kasih sudah meluangkan waktu, Tuan Sony. Aku pikir, mungkin kita bisa membicarakan soal pekerjaan,” ujar Jeni membuka percakapan, meski sebenarnya topik itu hanya alasan semata.Sony menanggapi ramah. "Panggil aku dr dengan Sony saja tidak perlu menggunakan Tuan."Jeni tersenyum lalu mengangguk setuju. Obrolan kemudian mengalir, namun semakin lama, Jeni tidak menyentuh sedikit pun hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan atau dunia modeling. Ia lebih banyak bertanya hal-hal ringan, seolah mencari celah.Sony mulai curiga. T
Last Updated : 2025-08-21 Read more