Kaisar terdiam, tatapan dinginnya menyapu wajah Selir Rinda. Dia tidak bergerak maju, tetapi juga tidak langsung pergi. Dia menginstruksikan Toni, "Masuk dan lihatlah.""Baik," Toni menurut, membungkuk sedikit kepada Selir Rinda, lalu melangkah melewatinya masuk ke paviliun tempat Selir Miyana berada.Selir Rinda melirik Toni dengan gugup, tetapi tidak berani menunjukkan ekspresi apa pun. Dia mengeluarkan sapu tangan, dan menempelkan di sudut matanya, lalu membungkuk kepada Kaisar."Hamba yang bersalah. Sebagai kepala enam istana para selir, hamba sudah gagal melindungi anak keturunan Yang Mulia. Mohon Yang Mulia untuk menghukum hamba."Kaisar tidak mengatakan apa pun, dia hanya menatapnya dalam diam, aura Kaisar yang sangat besar seakan merasuki seluruh ruangan.Selir Rinda begitu ketakutan hingga tidak berani bernapas. Bahkan para selir di halaman pun terdiam, tidak berani bergerak sedikit pun. Tak lama kemudian, Toni muncul dengan wajah muram, dan berkata, "Yang Mulia, hamba sudah
Read more