Share

Bab 314

Author: Viona
Mereka tidak peduli apakah Selir Miyana dapat menyelamatkan kehamilannya atau tidak, tetapi mereka lebih peduli tentang bagaimana Kaisar akan menghadapi Lyra.

Rumor beredar bahwa dia adalah pembawa sial bagi negara ini, dan sekarang dia malah menyebabkan Selir Miyana keguguran di saat kritis ini.

Jika para pejabat inspeksi tahu tentang hal ini, mereka pasti akan memaksa Kaisar untuk membunuhnya, walaupun harus membenturkan kepala mereka.

Kaisar akan pergi ke Aula Pintu Langit untuk melakukan ritual pemujaan kepada dewa di langit dan berdoa memohon berkah besok pagi. Jika dia bersikeras melindungi wanita itu, akan terlihat bahwa dia tidak tulus kepada langit.

Jika kabar itu tersebar, reputasinya pasti akan hancur, dan akan kehilangan dukungan rakyat.

Kaisar memahami prinsip itu. Sekarang, keputusan ada di tangannya, apakah akan memprioritaskan rakyat atau lebih memilih Selir Lyra.

Antara negara dan wanita, dia harus mengorbankan salah satunya.

Berpikir seperti itu, semua orang memandang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Malam Terakhir di Singgasana   Bab 352

    Lyra melihat ekspresi Kaisar dan tahu bahwa kesabarannya sudah habis. Dia sebenarnya juga mengerti bahwa Kaisar sudah melangkah sejauh ini untuknya, itu saja sudah sulit baginya.Namun, dia tidak punya cara lain untuk menyelamatkan Roni, jadi dia terpaksa memanfaatkan rasa bersalah Kaisar saat ini dan bersikap keras demi bertahan."Aku mau dua-duanya. Kau harus buat surat pernyataannya sekarang, dan setelah kembali ke ibu kota, kau harus memberinya Lencana Emas Pengampunan."Kaisar sangat marah dan tak bisa berkata-kata lagi.Dia benar-benar tahu cara memanfaatkan orang lain.Dia bahkan menginginkan keduanya.Mengapa dia tidak sekalian saja meminta Roni sebagai hadiah untuknya?Apakah dia menyadari bahwa dirinya sekarang adalah seorang buronan dan bahwa Kaisar memimpin pasukan ke sini untuk menangkapnya?Apa haknya sebagai seorang buronan untuk bernegosiasi dengannya?Dia sudah keterlaluan!Kaisar memelototinya dengan penuh amarah, tatapannya perlahan berubah dingin dan mengancam.Lyra

  • Malam Terakhir di Singgasana   Bab 351

    Setelah Kaisar memberi instruksi kepada Pangeran Andre, dia memintanya untuk pergi keluar dan membuatkan obat untuk Lyra.Karena khawatir Pangeran Andre mungkin tak bisa dipercaya, Kaisar mengancamnya, "Rania sangat merindukanmu di ibu kota."Ekspresi Pangeran Andre sedikit berubah, lalu dia tersenyum kecut. "Jangan khawatir, aku sekarang sudah melepaskan diri dari urusan duniawi. Kalau nggak, aku pasti sudah bertindak sejak hari pertama bertemu Lyra.""Aku lebih suka menghabiskan hidupku di sini dengan pelita dan kitab suci. Satu-satunya harapanku adalah Rania bisa hidup dengan tenang. Kau menahannya bukannya agar bisa terus mengendalikanku, kan? Jadi, tolong jangan mempersulit hidupnya.""Itu tergantung pada sikapmu," kata Kaisar acuh tak acuh. "Kalau kau baik, dia baik. Kalau kau macam-macam, dia akan mati!"Pangeran Andre menggenggam manik-manik doanya dan menatapnya dalam diam. "Ternyata kau memang lebih cocok menjadi Kaisar."Kaisar mencibir, bibirnya melengkung mengejek. "Setela

  • Malam Terakhir di Singgasana   Bab 350

    "Tuan." Pangeran Andre melangkah maju dan menggenggam tangan Roni.Dia tidak mengenal Roni, juga tidak tahu posisinya, jadi dia hanya bisa memanggilnya Tuan.Tadi dia mendengar bagaimana Kaisar menginterogasi Roni, dia menduga Roni dan Lyra pasti memiliki hubungan dekat.Khawatir Roni akan bertindak tidak rasional, dia menggenggam tangan Roni erat-erat dan berkata dengan nada cemas, "Aku mengerti perasaan Anda, Tuan, tapi dia itu Kaisar. Lihatlah pasukan lapis baja yang sudah mengepung tempat ini. Aku khawatir Anda akan tertusuk ribuan anak panah bahkan sebelum Anda bisa masuk. Kalau itu sampai terjadi, bagaimana perasaan Lyra nanti?"Mata Roni memerah saat menatapnya dan berkata, "Apa Anda nggak membenci Kaisar?""Sekarang aku sudah tinggal di kuil dan menjadi petapa, semua yang terjadi di masa lalu hanyalah bayang-bayang yang sudah lewat bagiku.""Kalau begitu, kenapa Anda menghalangiku?""Karena dia Kaisar, dia adalah kekuasaan tertinggi. Kau nggak akan bisa membunuhnya, kau hanya a

  • Malam Terakhir di Singgasana   Bab 349

    Kaisar sangat marah hingga ingin membunuh seseorang.Meskipun sangat marah, wanita terkutuk ini tetap bersikap acuh tak acuh.Dia ragu kalau wanita itu akan meringis jika dia menusuk dadanya.Tanpa tempat untuk melampiaskan amarahnya, dia berbalik dan mengarahkan pedangnya ke arah Roni yang berdiri di kaki tangga."Naiklah, dan lihat dengan jelas siapa dia!"Roni mengepalkan jari-jemarinya dan melangkah menaiki tangga, mata rubahnya yang melankolis menatap Lyra dengan perasaan sedih.Kaisar mengayunkan ujung pedangnya, memberi isyarat agar Lyra mendekat."Bukannya kau bilang kalau dia sudah mati? Bukannya kau bilang kalau mayat hangus itu dia?""Sekarang, katakan siapa orang ini?""Kau yang bohong padaku, atau dia yang bohong padamu?""Sudah kubilang, kalau kau berbohong padaku lagi, aku akan mengirismu sampai mati!"Dia menggertakkan giginya, ujung pedangnya menekan dada Roni, seolah-olah akan membuatnya mati kehabisan darah saat itu juga. "Jangan!"Lyra menerjang ke depan, berjuang

  • Malam Terakhir di Singgasana   Bab 348

    Dia menggertakkan gigi, mencengkeram erat pedang di pinggangnya, lalu menaiki tangga.Obor-obor yang berkelap-kelip membuat sosoknya yang sudah menjulang tampak semakin tinggi dan besar, bagaikan gunung yang mendekat, bagaikan binatang buas yang ingin menerkam mangsanya.Tekanan yang kuat memancar dari tubuhnya, disertai amarah, menyebar bagai malam yang menelan segalanya. Lyra tak punya tempat untuk melarikan diri, dan satu tangannya mencengkeram kusen pintu erat-erat.Pangeran Andre tiba-tiba muncul dari belakangnya, dengan memegang manik-manik doa di tangannya, berdiri di depan Lyra menghalangi jalannya.Kirana akhirnya pulih dari keterkejutannya, lalu meletakkan obatnya, dan menyelinap melewati Pangeran Andre untuk menopang tubuh Lyra yang sudah hampir roboh.Tangan Kaisar mencengkeram gagang pedangnya, urat-uratnya menonjol. Matanya yang dalam dan gelap bertemu dengan mata Pangeran Andre, mata yang identik dengan matanya sendiri, namun tenang dan penuh kasih.Lima tahun.Sejak mem

  • Malam Terakhir di Singgasana   Bab 347

    Saat Lyra melihat Kaisar datang, darahnya membeku, tangan dan kakinya terasa sedingin es.Hari itu adalah hari musim semi yang hangat, namun dia merasakan dinginnya musim dingin yang menusuk tulang.Melihat sosok kurus mengikuti Kaisar dari dekat, rasa dingin itu dicampur oleh sedikit rasa takut dan khawatir yang makin dalam.Kaisar, pria licik dan tak tahu malu itu, ternyata telah membawa Roni bersamanya.Apa yang sedang direncanakannya?Apakah dia mencoba menggunakan Roni untuk mengancamnya lagi dan memaksanya kembali?Mengapa Roni menjadi begitu kurus?Dia mengira tidak akan pernah bertemu lagi dengannya, tetapi tidak disangka kalau mereka akan bertemu lagi dalam situasi seperti ini.Mungkin, orang-orang ini memang ditakdirkan untuk bertemu dan terikat dari kehidupan sebelumnya. Berlari ke mana pun, menghindar sejauh apa pun, pada akhirnya tetap tidak bisa benar-benar pergi, tetapi juga tidak bisa saling mendekat. Lyra bersandar di kusen pintu, berjuang untuk menopang tubuhnya yang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status