Rania juga memperhatikannya dan langsung tersenyum lebar, lalu berseru, "Lyra, akhirnya kau datang juga! Kami semua sudah menunggumu!"Semua orang menatap Lyra.Selir Kartika berkata dengan masam, "Selir Lyra dulu tinggal di Istana Bugenvil, jadi nggak masalah kalau datang terlambat. Dia sekarang kan sudah pindah ke sebelah Istana Ibu Suri, tapi masih saja datang terlambat. Jelas sekali, kalau dari hatinya nggak menghormati Ibu Suri."Lyra berjalan mendekat dan membungkuk, "Ibu Suri, mohon maafkan hamba. Bukannya hamba nggak menghormati Anda. Hanya saja Yang Mulia mengajak hamba mengobrol panjang lebar tadi malam, jadi hamba kelelahan, dan bangun terlambat."Suaranya pelan, nadanya tenang, tetapi di telinga semua orang terdengar seperti guntur di siang hari. Tadi malam, semua orang mengira Kaisar akan memilih nama selir baru, tetapi dia tidak memilih nama siapa pun.Tidak dipilih pun, tak masalah. Mengapa dia malah menyelinap ke kamar Lyra lagi?Kaisar benar-benar sudah kerasukan!Ket
Read more