Kupikir, karena pernikahanku dengan Alvaro akan berlangsung dalam waktu singkat, aku bisa melewatkan tradisi pingitan. Tapi ternyata, aku salah. Tradisi itu tetap harus dijalani, tak peduli seberapa mepet waktu persiapan kami. Dan kini, calon suamiku mulai menunjukkan tantrumnya.Begitu tiba di kediaman utama keluarga Juhar, Alvaro langsung mencari Rey, sementara aku terlebih dulu menghampiri Bunda dan Bapak untuk menyapa.“Kok kelihatan kurus, Nak? Jadwal di rumah sakit belum dikurangi, ya?” tanya Bunda begitu melepaskan pelukannya.Aku menggeleng pelan. “Masih sama seperti biasa, Bun.”“Kenapa nggak minta penyesuaian jadwal?” Nada suara Bunda terdengar tidak senang.“Sungkan sama rekan-rekan dokter, Bun. Masa iya nitip pasien dalam waktu lama,” jawabku mencoba menjelaskan.Bunda menghela napas pelan. “Ya sudah, nanti kita bicarakan lagi. Sekarang kamu mandi dan ganti pakaian dulu, ya. Setelah itu makan malam.”“Eh, tadi aku udah makan sebelum ke sini, Bun,” jawabku cepat. Aku berusa
Last Updated : 2025-08-06 Read more