Wanita itu masih berdiri di tempat, lalu mulai melangkah mendekat meski terlihat ragu. “Alvaro, kamu serius nggak mau menyapaku?” ucapnya dengan suara yang lebih keras. “Sudah bertahun-tahun nggak ketemu, tapi kamu segitunya, ya? Cuek banget.”Aku melirik Alvaro, berharap dia menjelaskan sesuatu. Tapi dia malah melangkah pergi. “Ayo, Nay. Kita butuh udang, brokoli, sama paprika, kan?” ujarnya santai, seolah nggak ada apa-apa.Aku mengikuti langkahnya, tapi tak bisa menahan diri untuk berbisik pelan, “Mas, siapa dia?”Alvaro tidak langsung menjawab. Dia berhenti di rak sayur, mengambil sebungkus brokoli dan memeriksanya. “Penjelasannya nanti aja, di mobil,” katanya datar.Sementara itu, wanita tadi masih berdiri tak jauh dari kami. Tatapannya kini bukan lagi ragu, tapi campuran antara kecewa dan emosi yang belum tuntas.“Aku cuma mau bicara sebentar,” katanya lagi. “Lima menit aja cukup, Al. Aku butuh penjelasan. Kamu ninggalin aku tanpa satu kata pun.”Kali ini Alvaro langsung menoleh
Last Updated : 2025-07-21 Read more