“Pak,” sapa Farel singkat.Aku duduk di meja kerjaku, menyandarkan punggung, lalu menatapnya lurus. “Bagaimana hasilnya?”Farel menyerahkan map berwarna cokelat ke atas meja. Tanganku langsung menyambar, membuka lembar demi lembar dengan cepat. Foto-foto dan catatan medis palsu berjejer di dalamnya.“Semua laporan penyakit kronis yang selama ini beredar, palsu,” ujar Farel hati-hati. “Febiola tidak pernah dirawat untuk penyakit itu. Bahkan, rekam medis yang beredar ke publik hanya manipulasi. Dia sehat, Pak.”Rahangku mengeras. “Jadi benar dugaan El.”“Ya,” Farel mengangguk singkat. “Bukan hanya itu. Selama ‘menghilang’, Febiola beberapa kali terlihat di luar negeri. Ada jejak transaksi keuangan yang mengarah ke sebuah klinik di Singapura, tapi bukan untuk pengobatan. Lebih ke perawatan kecantikan, detoks, semacam itu.”Aku mengepalkan tangan di atas meja. “Sementara Rey ditinggalkan.”Farel menunduk sebentar, seolah memilih kata dengan hati-hati. “Sepertinya begitu, Pak. Semua ini le
Last Updated : 2025-08-23 Read more