Setiap tenaga medis pasti punya jam favorit. Buatku, itu jam istirahat siang— momen paling berharga setelah seharian dikejar tangisan bayi, rengekan anak tantrum, dan orang tua pasien yang lebih galak dari penyakitnya. Di hari ini saja, aku sudah menangani puluhan bayi demam, lima anak tantrum, dan satu ibu yang yakin semua masalah anaknya gara-gara angin duduk. Saking lelahnya, aku hampir menjatuhkan nampan berisi sop ayam. Baru saja sendok pertama hampir masuk mulut, ponselku berdering. Nama yang muncul di layar membuatku meringis: MIRA (🔥💅🏼💃🏻). Aku menatap supku dengan pasrah. “Maaf, Sup. Sepertinya kita belum berjodoh hari ini.” Aku menekan tombol hijau dan meletakkan ponsel ke telinga. “Halo, Mir—” “NAYLA!” suara di seberang terdengar seperti sirine ambulans rusak. “Jangan bilang kamu amnesia, ketabrak becak, atau diculik alien— kenapa kamu nggak datang ke resepsi pernikahanku?!” Aku menarik napas panjang. Inilah momen yang paling kuhindari. “Mira, aku bisa jelasin—”
Last Updated : 2025-06-13 Read more