SELAMAT MEMBACA SEMUANYA...Pagi menjelang, Ares sudah duduk manis di meja makan, menunggu Nita menyiapkan nasi goreng dan roti untuknya. “Telima kasih, Mbak,” ucapnya saat Nita meletakkan selembar roti panggang tanpa selai—kesukaan Ares yang terbilang unik. Roti itu ditemani segelas susu cokelat hangat di hadapannya. “Sama-sama, sayangnya Mbak. Dimakan, ya,” balas Nita lembut. Ares hanya mengangguk, lalu mulai menyuap roti yang sudah lebih dulu disuir-suir oleh Nita agar lebih mudah dimakan. “Mbak udah makan?” tanya Ares polos. “Habis ini Mbak makan, Dek,” jawab Nita jujur. Makanan yang ia masak tadi sudah ia pisahkan sebagian untuk dirinya sendiri. “Pagi...” sapa Putra yang baru turun dari tangga. “Pagi, Pak,” sahut Nita ramah. “Selamat pagi, Papanya Yes,” sambut Ares ceria setelah menelan rotinya. Putra tersenyum tipis sambil mengusap kepala Ares dengan lembut, lalu duduk
Terakhir Diperbarui : 2025-07-31 Baca selengkapnya