Ingin sekali Adit mememeluk Amara dan menyatakan cinta, serta kembali melamarnya, kali ini dengan harapan untuk hidup bahagia dan menua bersama. Namun, semua itu masih menjadi hayalan yang belum mampu dia wujudkanAdit menarik napas dalam dan menghembuskanya perlahan, dia mencoba menyembunyikan rasa yang begitu dalam, yang setiap saat meronta meminta di utarakan."Terima kasih karena kamu sudah hadir dalam hidupku, sejak kamu datang hingga sekarang aku sudah banyak berubah, semangat hidupku yang dulu hilang sekarang sudah tumbuh kembali. Semua itu karena kamu. Dulu, aku pernah membencimu tapi sekarang aku mengagumimu, keasabaran dan keikhlasanmu merawatku selama ini, sudah membuka mataku, kamu tidak pantas mendapat perlakuan buruk dariku. Kamu perempuan yang sangat baik, Amara," lirih AditMulut Adit kembali terbuka. Sejenak ego mengusai dirinya, apa pun yang terjadi dia akan mengutarakan rasa cintanya yang belakangan ini selalu mengganggu tidur malamnya. Namun, rasa tidak percaya di
Last Updated : 2025-08-08 Read more