Selesai membereskan dapur, Elena berjalan lebih dulu ke ruang tamu. Ia menjatuhkan tubuh ke sofa, mengusap wajahnya yang lelah. Daniel menyusul sambil membawa segelas air. “Minum dulu, biar nggak pusing,” katanya sembari menyodorkan gelas. Elena menerimanya, meneguk sedikit lalu menghela napas. “Besok aku harus lebih awal ke kantor. Banyak agenda yang menunggu.” Daniel duduk di ujung sofa, menatapnya. “Iya, aku tahu. Tapi coba istirahat dulu. Nanti kalau kamu tumbang, siapa yang bakal ngerjain semua?” Elena meliriknya sebentar, lalu bergeser berdiri. “Aku ke kamar dulu.” Saat ia berjalan menuju kamar, Daniel bersandar ke sofa, tersenyum samar. “Selamat malam, istri kontrak.” Elena berhenti sejenak, menoleh dengan wajah datar. “Daniel.” “Ya?” “Tidurlah lebih cepat. Besok jangan telat bangun.” Daniel terkekeh. “Siap, bos.” Elena masuk ke kamar, menutup pintu dengan hati-hati. Namun di balik senyumnya tadi, kata-kata Daniel terus terngiang di kepalanya. Istri kontrak.
Terakhir Diperbarui : 2025-08-23 Baca selengkapnya