“Tapi, kau Jangan melakukan apa pun padanya. Aku yang memaksanya menunjukkan map itu. Kalau kau menyakiti Roby, aku yang akan marah. Kau tahu aku tidak main-main, Leander.” Leander mendengar itu mengerutkan dahinya dan menahan diri. Amarahnya mendidih karena merasa terkhianati tapi tatapan Avenna membuatnya sadar, kali ini, ia tidak bisa melawan. Perlahan ia mengangguk, meski nada suaranya rendah penuh bara. “Baiklah… kalau itu maumu.” Avenna mengangguk. Menciptakan hening yang masih menyimpan jejak ketegangannya. “Kalau begitu, aku harus ikut denganmu nanti.” Nada Avenna terdengar tegas, matanya menyala penuh tekad. Sorotnya menusuk, menantang pria di depannya. Leander mendadak terdiam. Ekspresi wajahnya yang semula dingin kini berubah, ada ketidakpercayaan, juga seberkas penolakan. Ia maju satu langkah, mendekat, lalu menggenggam bahu Avenna erat-erat. “Tidak bisa.” Suaranya berat, penuh penekanan. “Walau kau punya hubungan darah dengan mereka, walau secara garis keturunan kau
Last Updated : 2025-09-18 Read more