Malam itu, rumah Bu Rum terasa hampa dan dingin. Irsyad duduk bersandar di dinding kamar, memeluk erat baju kecil milik Ihsan. Aroma samar keringat anaknya masih tertinggal di kain itu, membuat dadanya kian sesak. Ia menatap layar ponselnya yang gelap, lalu segera menekan nomor yang sudah lama tak ia hubungi. Beberapa dering kemudian, suara berat seorang pria menjawab. "Halo, Irsyad. Lama kau tak menghubungi. Ada masalah lagi?" tanya Arkan. "Arkan… aku butuh bantuanmu lagi. Hana dan anakku… mereka menghilang. Tolong, Arkan. Aku harus menemukannya, berapa pun biayanya akan aku bayar!" "Kirimkan foto dan ciri-ciri Hana, anak, dan Bu Rum. Aku akan menurunkan tim kecil untuk melacak, yapi kau tahu ini butuh waktu." ucap Arkan. Irsyad memejamkan mata, menahan tangis. "Aku akan menunggu. Aku tidak peduli berapa lama, aku akan tetap di sini, di rumah yang pernah kami tinggali. Aku tidak akan pergi sampai aku tahu dia ada di mana." Arkan hanya menjawab dengan suara mantap sebelum m
Huling Na-update : 2025-09-06 Magbasa pa