Irsyad berdiri di depan pintu, menatap kayu tua yang memisahkan dirinya dari Hana. Nafasnya berat, dadanya seperti diremas. Ia mengangkat tangan, berniat mengetuk, tapi tangannya berhenti di udara. Ada rasa takut, takut jika ketukan itu akan membuat Hana semakin menjauh.Dari dalam, suara langkah cepat terdengar, lalu bunyi pintu kamar yang tertutup rapat. Irsyad tahu, Hana memilih mengurung diri.tiba-tiba seorang wanita paruh baya membuka pintu, menatap Irsyad membuat Irsyad menegakkan punggungnya. "Nak Irsyad, apa benar itu kamu?"Irsyad menarik napas, berusaha tersenyum, lalu mengangguk. "Iya, Bu. Saya Irsyad, saya suami Hana. Maaf kalau kedatangan saya tiba-tiba. Saya… hanya ingin bertemu Hana."Bu Rum mendesah pelan, lalu menggeleng. "Dia… belum siap, Nak. Ibu tidak tahu apa yang sudah terjadi diantara kalian sebelumnya, tetapi dari cerita Hana, dia punya luka yang belum sembuh."Irsyad terdiam. Matanya mulai basah. Ia tahu benar siapa penyebab luka itu, dirinya sendiri dan Sand
Huling Na-update : 2025-08-09 Magbasa pa