Mata Alura melebar saat sosok itu, Arga, membuka matanya. Cahaya merah yang menyala dari irisnya memancar ke segala arah, seakan menandakan kebangkitan yang tidak hanya membawa kehidupan kembali, tetapi juga menggugah kegelapan yang lebih dalam, lebih purba. Ruangan bergetar, udara terasa kental, dan lingkaran darah di lantai semakin menyala terang, menanggapi setiap detak jantung Alura yang semakin cepat. “Arga…” suaranya keluar tertahan, seakan kata itu mengandung seluruh beban dunia yang ia bawa. Di tengah-tengah ruangan yang dipenuhi simbol-simbol kuno, tubuh Arga terangkat perlahan. Tubuhnya yang dulu hangat, kini terasa dingin, tak bernyawa, tapi tidak bisa disangkal kehadirannya hidup, meski tidak dalam arti yang ia kenal. Rafael berdiri dengan jarak yang aman, matanya tak lepas dari Arga yang bangkit, kekhawatiran dan ketakutan bercampur dalam tatapannya. “Alura, hati-hati!” suaranya berat, cemas, dan dipenuhi oleh ketakutan yang lebih dari sekadar kekhawatiran fisik. “Ini
Last Updated : 2025-08-30 Read more