Alura melangkah ke tengah pusaran energi yang kini berdenyut seperti jantung raksasa. Cahaya biru dan ungu berputar di sekelilingnya, memantulkan kilauan seperti ribuan bintang yang jatuh bersamaan. Rafael berdiri di sampingnya, pedang terhunus, matanya menatap setiap gelombang energi yang bergetar di udara. Arga tetap waspada, tetapi ada kilau kagum yang sulit disembunyikan di wajahnya. “Ini… luar biasa,” gumam Rafael. “Seperti dunia sendiri sedang bernapas bersamamu.” Alura menutup mata, merasakan Silvanna di dalam dirinya. Dua suara berbeda namun kini mulai berpadu, bukan bertarung, melainkan menari bersama. “Kita bisa… kita bisa menaklukkan ini,” bisiknya, napasnya berpadu dengan suara lain. “Bersama.” Dari inti pusaran, cahaya mulai menjalar ke seluruh ruang. Tidak ada yang runtuh, tidak ada yang hancur—melainkan menyatu. Dinding bayangan, sisa gerbang, bahkan pecahan kristal yang dulu bersinar merah kini berbaur menjadi pola-pola geometris yang tenang namun kuat. Alura membu
Terakhir Diperbarui : 2025-10-16 Baca selengkapnya