“Lihat aku seperti itu terus, aku bisa meleleh karena tatapan liar kamu itu, Rafa,” goda Nala sambil melepaskan high heels-nya satu per satu.“Bagus. Karena aku memang ingin membuatmu meleleh malam ini,” balas Rafael dengan suara seraknya.Nala hanya tersenyum tipis, tapi matanya menantang. Mereka baru saja kembali dari makan malam dan tampaknya ketegangan seksual menggantung sejak di meja restoran, dan kini, dalam privasi kamar hotel, semuanya meledak.Tanpa basa-basi, Rafael menghampirinya. Tangannya menyambar pinggang Nala dan menariknya dalam ciuman panas yang membuat napas mereka tercekat.Bibir mereka saling melumat tanpa ampun—basah, lapar, dan dalam. Lidah mereka menari liar, saling mencari dan mengeksplorasi seolah waktu tak ada.Nala merintih pelan lalu tangan lembutnya naik ke belakang leher Rafael, lalu ke rambutnya yang sedikit berantakan.“Rafael …,” bisiknya saat bibir pria itu turun ke rahangnya, lalu ke lehernya. “Buat aku gila malam ini. Buat aku melupakan semuanya.”
Last Updated : 2025-08-03 Read more