“Terima kasih, ya.”Ucapan Kirana terdengar lembut, disertai senyum manis yang nyaris tak bisa disembunyikan. Tatapannya mengandung rasa puas—akhirnya, setelah sekian lama berusaha mendekat, ada respons yang terasa berbeda dari Gian. Ia merasa usahanya tak sia-sia.Namun, detik berikutnya, dunia Kirana seolah terjungkir.Gian mengangkat satu tangan ke udara. Sebuah isyarat ringan yang tampak santai, namun penuh makna. Seorang pramuniaga hotel yang sejak tadi berdiri tidak jauh dari lift segera menghampiri. Tubuhnya tegap dan gesit, ia membungkuk sopan di hadapan Gian.“Tolong bantu antar Ibu Kirana ke kamarnya, ya. Pastikan dia sampai dengan aman,” ucap Gian, nada suaranya tetap ramah, tapi mengandung ketegasan yang tak bisa ditawar. Ia menyelipkan beberapa lembar tip ke tangan si pramuniaga, lalu kembali menatap layar laptop di h
Terakhir Diperbarui : 2025-08-06 Baca selengkapnya