Malam sudah turun ketika Janu memarkir mobilnya kembali di area belakang rumah sakit. Dia baru saja mengantar Chalia pulang. Gadis itu masih setengah gelisah, mempertanyakan apakah teh earl grey yang disimpannya beracun. Tapi bagi Janu, kecurigaan Chalia hanya bagian dari efek stres.“Kamu terlalu capek, Chal. Bukan semua hal harus dicurigai,” katanya tadi, sambil merapikan rambut perempuan itu dengan lembut.“Teh basi bisa saja sebabkan gangguan jantung ringan. Lagipula, siapa yang bisa meracuni teh itu? Kamu yang menyimpannya, kan?”Chalia sempat mengangguk, ragu. Tapi seperti biasa, Janu tahu titik lemahnya. Sedikit pelukan, nada suara lembut, dan janji untuk sarapan bersama minggu depan, cukup untuk meredakan segalanya.Sekarang, di lorong rumah sakit yang setengah sepi, Janu berjalan perlahan ke arah ruang data pasien. Pikirannya sepenuhnya pada Nora. Dia ingin tahu. Sedikit saja. Hanya agar bisa tetap selangkah di depan.Namun sebelum mencapai tangga belakang, suara langkah terg
Terakhir Diperbarui : 2025-07-08 Baca selengkapnya