Nora tak menjawab. Dia meninggalkan Janu menuju dapur. Lalu, membuka kulkas, menarik sebotol air, dan meneguknya sebelum menjawab. “Kenapa kamu mulai terdengar seperti suami posesif?”“Karena kamu mulai terdengar seperti istri yang menyembunyikan sesuatu,” balas Janu.Nora meletakkan botol air dengan hati-hati. Lalu menatap Janu tanpa senyum. “Aku pergi ke kafe. Bertemu teman. Mengobrol. Minum teh.”Janu mendekat, menatap tajam. “Siapa?”“Seorang teman,” jawab Nora, masih tenang. “Dan kalau kamu berpikir itu hal yang salah, coba ingat siapa yang suka berkeliaran malam-malam entah kemana.”Janu menghela napas. Mungkin teringat kesalahannya. “Aku cuma khawatir.”“Tak usah,” ucap Nora. “Aku tahu cara menjaga diri.”Janu memperhatikan Nora beberapa detik, seolah ingin membaca isi pikirannya. Tapi ekspresi perempuan itu seperti biasa. Dingin, terukur, dan tak bisa ditebak.“Kamu tidak pernah cerita soal teman-teman kamu,” ucap Janu dari belakang. “Dan sekarang kamu mulai sibuk keluar rum
Huling Na-update : 2025-08-10 Magbasa pa