Bab 84 –“Key, sudah waktunya kamu melaporkan kejahatan mereka ke pihak berwajib, Key.”“Maunya gitu, Ger. Tapi…”Kalimat itu menggantung di udara seperti awan kelabu yang enggan pergi. Aku menunduk, menatap lantai yang dingin, sementara jemariku gemetar tanpa bisa kukendalikan. Memikirkan semua hal yang pernah mereka lakukan padaku saja sudah cukup untuk membuat napasku sesak. Apalagi kalau harus melawan mereka. Orang-orang itu bukan manusia biasa. Mereka kejam, licik, dan berkuasa.“Aku tahu kamu takut,” ucap Gery lembut, mencondongkan tubuhnya sedikit ke arahku. “Tapi kamu gak bisa terus sembunyi kayak gini, Key.”Aku mengangkat wajahku perlahan, menatapnya. Tatapan matanya dalam—begitu tulus sampai hatiku nyeri sendiri. “Gery, kamu gak ngerti… mereka bisa ngelakuin apa aja. Mereka punya orang di mana-mana. Aku bukan siapa-siapa,” suaraku bergetar, dan bibirku ikut bergetar.Gery menghela napas, lalu meraih tanganku pelan. “Aku ngerti, Key. Tapi selama kamu masih takut, mereka baka
Terakhir Diperbarui : 2025-10-11 Baca selengkapnya